IISIA Bersama SEAISI Kembali Menggelar 2025 SEAISI Travelling Seminar Bertemakan Sustainable Smart Manufacturing and Process Automation: Enhancing Productivity and Energy Efficiency in the Steel Industry
IISIA bersama SEAISI (South East Asia Iron & Steel Institute) kembali menyelenggarakan kegiatan seminar internasional tahunan yaitu SEAISI Travelling Seminar pada Rabu, 26 Februari 2025 bertempat di Hotel Bidakara, Jakarta. Kegiatan seminar yang mengusung tema “Sustainable Smart Manufacturing and Process Automation: Enhancing Productivity and Energy Efficiency in the Steel Industry” dibuka oleh Muhamad Akbar Djohan, Chairman IISIA, dan Harry Warganegara, Executive Director IISIA. Seminar ini diharapkan dapat menjadi forum berbagi pengalaman dan wawasan antara ahli dan profesional dengan pelaku industri baja mengenai implementasi teknologi pada produksi baja. Topik yang dibahas pada seminar ini adalah sebagai berikut:
- Smart Steelmaking: Synergizing Theoretical Models with AI Technologies From Traditional Methods to Intelligent Manufacturing oleh Dr. Hui-Jan Lin (CSC Steel)
- Digital Transformation at Nippon Steel Corporation oleh Mr. Yasutaka Yanagawa (Nippon Steel)
- Enhancing Productivity and Energy Efficiency in the Steel Industry Through Lubrication Solutions oleh Mr. Shofwatuzzaki (Shell)
- Lifecycle Performance Service Solutions oleh Mr. Riyadi Dede (SMS Group)
Pada sesi pertama, Dr. Hui-Jan menyampaikan paparan mengenai cara meningkatkan kemampuan proses steelmaking menggunakan Artificial Intelligence. Terdapat 3 studi kasus pemanfaatan Artificial Intelligence yang termasuk di dalam paparan “smart steelmaking” diantaranya:
- Optimalisasi penjadwalan torpedo menggunakan prediksi model AI dengan tujuan mengurangi jumlah kendaraan berat, meningkatkan turnover rate, dan mengurangi penurunan suhu Hot Metal (H.M.)
- Sistem deteksi dan peringatan slopping pada proses BOF
- Sistem simulasi reaksi metalurgi BOF dengan model Mass/Energy Balance dan analisis scrap melting
Pada akhir paparan, Dr. Hui-Jan menyimpulkan bahwa untuk mempercepat penelitian dan pengembangan teknologi pembuatan baja, penggunaan kecerdasan buatan (AI) sangat penting. AI dapat membantu para ahli metalurgi menganalisis dan menyelesaikan masalah dalam produksi baja, seperti meningkatkan penggunaan bahan baku daur ulang (High Scrap Ratio), dengan lebih cepat dan efisien.
Pada sesi kedua, Mr. Yasutaka Yanagawa memperkenalkan pengembangan sistem digital di Nippon Steel yang sudah dimulai sejak tahun 1960 di berbagai departemen mulai dari produksi, sales, logistik, maintenance, purchasing, dan profit management. Mr. Yasutaka menyampaikan 4 tren teknologi digital yang diterapkan pada Nippon steel diantaranya: peningkatan kapasitas perangkat keras (hardware), navigasi & visualisasi, kontrol pabrik, dan sensor & kontrol yang canggih.
Pada sesi selanjutnya, Mr. Shofwatuzzaki mewakili Shell menawarkan solusi pelumas hemat energi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi energi di industri baja yang merupakan tantangan besar disertai dengan tantangan dalam pengurangan emisi CO2.
Pada sesi penutup, Mr. Riyadi Dede mewakil SMS Group memperkenalkan layanan Lifecycle Performance Service Solutions yang merupakan solusi untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan pabrik baja. Integrated lifecycle services yang mencakup seluruh siklus hidup pabrik, SMS Group fokus pada peningkatan KPI spesifik, sehingga pelanggan dapat fokus pada bisnis inti mereka. Lifecycle Performance Service Solutions yang ditawarkan oleh SMS Group mengintegrasikan solusi untuk meningkatkan performa pabrik baja dengan 5 manfaat yaitu ketersediaan peralatan yang optimal, kualitas produk terbaik, output produksi tertinggi di kelasnya, efisiensi biaya operasional dan pengelolaan risiko, serta pengurangan emisi CO2, dan peningkatan keselamatan karyawan.
IISIA berharap kegiatan SEAISI Travelling Seminar 2025 ini dapat memberikan wawasan berharga dan manfaat nyata bagi para pelaku industri baja di Indonesia, khususnya dalam mengimplementasikan digitalisasi proses pembuatan baja dan aktivitas pendukung lainnya, guna meningkatkan kapasitas produksi baja nasional dan memperkuat daya saing di pasar global.
***
